Senin, 07 Maret 2011

ChikuNgunya, MenyiksA

MAKALAH DASAR KOMUNIIASI
“PENYULUHAN PENYAKIT CHIKUNGUNYA”








Disusun oleh:
1. Ambar Nety Rahayu (B1003003)
2. Deviana Vinasih (B1003008)
3. Evi Mustaviah (B1003013)
4. Feronika (B1003018)
5. Iga Tri Maharani (B1003023)
6. Isnaini Candrawati (B1003028)





DIREKTORAT PERGURUAN TINGGI
PRODI DIII KESEHATAN LINGKUNGAN
POLITEKNIK BANJARNEGARA
TAHUN 2011



KATA PENGANTAR


Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur telah penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. karena berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dasar-dasar kesehatan lingkungan ini.
Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah dasar-dasar kesehatan lingkungan dan dengan harapan pembaca dapat lebih mengerti, memahami tentang pembuangan limbah.
Penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih dalam ketidaksempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan senantiasa penulis harapkan dalam upaya penyempurnaan makalah ini.
Akhirnya penulis berharap, makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca dalam kegiatan belajar mengajar.
Wassalamualaikum Wr. Wb













BAB I
PENDAHULUAN



A. Latar belakang
Chikungunya merupakan penyakit menular yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Penyakit yang pertama kali ditemukan di Afrika Barat ini berlaku pada tahun 1952 hingga 1953. Sejurus kemudian, epidemik berlaku di Filiphina(1954, 1956, dan 1968), Thailand, Kamboja,Vietnam, India, Myanmar, Sri Lanka, dan mulai ditemukan di Indonesia pada tahun 1973. Namun sekarang telah tersebar luas di Afrika daerah sebelah selatan Sahara, Asia Selatan, danAsia Tenggara. Masih banyak anggapan di kalangan masyarakat, bahwa demam Chikungunya sebagai penyakityang berbahaya, sehingga membuat panik. Tidak jarang pula orang meyakini bahwa penyakit inidapat mengakibatkan kelumpuhan sehingga penderita tidak mampu bergerak (break-bonefever). Karena itu, penyakit Chikungunya sering disebut sebagai ³flu tulang´.
Demam Chikungunya di Indonesia dilaporkan pertama kali di Samarinda,kemudian berjangkit di Kuala Tungkal, Martapura, Ternate, Yogyakarta, selanjutanyaberkembang ke wilayah-wilayah lain. Jumlah kasus chikungunya tahun 2001 sampai bulanFebruari 2003 mencapai 9318 tanpa kematian. Sejak tahun 2003, terdapat beberapa wabah yang berlaku di kepulauan Pasifik termasuk Madagaskar, Comoros, Mauritius dan La Reunion, dengan jumlah meningkat terlihat selepasbencana tsunami pada Desember 2004.
Penyakit ini perlu mendapatkan perhatian yang serius. Oleh karena itu diperlukan penanganan yang tepat untuk mengurangi kejadian luar biasa akibat kasus chikungunya.







B. Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Untuk mengetahui mengenai penyakit chikungunya.
2. Untuk mengetahui penyebab penyakit chikungunya.
3. Untuk mengetahui morfologi penyakit chikungunya
4. Untuk mengetahui gejala dan tanda penyakit chikungunya.
5. Untuk mengetahui diagnosa penyakit chikungunya.
6. Untuk mengetahui pengobatan dan pencegahan penyakit chikungunya.

C. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dari penulisan makalah ini yaitu:
1. Apa yang dimaksud dengan penyakit chikungunya?
2. Apa penyebab penyakit chikungunya?
3. Bagaimana morfologi penyakit chikungunya?
4. Bagaimana gejala dan tanda dari penyakit chikungunya?
5. Bagaimana cara mendiagnosa penyakit chikungunya?
6. Bagaimana cara pengobatan dan pencegahan penyakit chikungunya?
















BAB II
PEMBAHASAN


A. Pengertian penyakit Chikungunya

Chikungunya adalah penyakit mirip demam dengue yang disebabkan oleh virus Chikungunya dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti dan aedes africanus. Chikungunya dalam bahasa Swahili berarti kejang urat. Istilah lain penyakit ini adalah Dengue, dyienga, abu rokap, dan demam tiga 3 hari. Penyakit ini ditandai dengan demam, mialgia atau artralgia, ruam kulit, leukopenia dan limfadenopati. Karena vektornya nyamuk, chikungunya tergolong artropod-borne desease, yaitu penyakit yang disebarkan oleh artropoda.
Chikungunya tersebar di daerah tropis dan sub tropis yang berpenduduk padat seperti Afrika, India, dan Asia Tenggara. Di Afrika, virus ini dilaporkan menyerang di Zimbabwe, Kongo, Angola, Kenya dan Uganda. Negara selanjutnya yang terserang adalah Thailand pada tahun 1958, Kamboja, Vietnam, Srilangka dan India pada tahun 1964. Pada tahun 1973Chikungunya dilaporkan menyerang di Filipina dan Indonesia.
Lokasi penyeberan penyakit ini tidak berbeda jauh dengan DBD karena vektor utamanya sama yaitu nyamuk aedes aegypti. Di daerah endemis DBD sangat mungkin juga terjadi endemis chikungunya.
Virus Chikungunya adalah virus yang termasuk adalam genus virus alfa dari famili Togafiridae. Virus ini berbentik sferis dengan ukuran diameter sekitar 42 nm. Virus ini bersama dengan virus O’nyong-nyong dari genus virus alfa dan virus penyebab penyakit ‘Demam Nil Barat’ dari genus virus flavi menyebabkan gejala penyakit mirip dengue.
Sebelum menyerang manusia, 200 sampai 300 tahun yang lalu, virus ini telah menyerang primata di hutan dan padang savana di Afrika. Hewan primata yang sering terjangkit adalah baboon (papio, sp) dan cercopithecus, sp. Meskipun belum ada penjelasan tentang perubahan siklus serangan dari hewan primata→nyamuk→hewan primata menjadi manusia→nyamuk→manusia, karena tidak semua virus hewan dapat mengalami perubahan tersebut, kemungkinan hal ini terjadi karena mutasi genetik pada virus.


B. Penyebab penyakit Chikungunya

Chikungunya disebabkan oleh virus chikungunya yaitu virus yang termasuk dalam genus virus alfa dari famili Togafiridae. Virus ini berbentuk sferis dengan ukuran diameter sekitar 42 nm. Penyakit ini ditularkan oleh vektor utamanya yaitu nyamuk Aedes Aegypti oleh karena itu di daerah endemis DBD sangat mungkin terjadi endemis Chikungunya.
C. Penularan
Seperti DBD, chikungunya endemic di daerah yang banyak di temukan kasus kasus DBD. Kasus DBD pada wanita dan anak lebih tinggi dengan alas an karena mereka lebih banyak berada di rumah pada siang hari saat nyamuk menggigit. KLB chikungunya bersifat mendadak dengan jumlah penderita relatif banyak. Selain manusia, virus chikungunya juga dapat menyerang tikus, kelinci, monyet, baboon, dan sinpanse.

D. Morfologi penyakit Chikungunya

Virus chikungunya termasuk kelompok virus RNA yang mempunyai selubung, merupakan salahsatu anggota grup A dari arbovirus, yaitu alphavirus dari famili Togaviridae. Dengan mikroskopelektron, virus ini menunjukkan gambaran virion yang sferis yang kasar atau berbentuk poligonal dengan diameter 40-45 nm (nanometer) dengan intibidiameter 25-30 nm. Masa inkubasi dari demam Chikungunya berlaku di antara satu hingga tujuh hari, biasanya berlaku dalam waktu dua hingga empat hari. Manifestasi penyakit berlangsung tiga sampai sepuluh hari.


E. Gejala dan tanda dari penyakit Chikungunya

Gejala penyakit chikungunya ini hampir mirip dengan gejala penyakit DBD. Perbedaan yang khas dari gejalanya yaitu pada penyakit Chikungunya akan terasa ngilu pada persendiannya. Gejala-gejala Chikungunya yaitu:


1. Demam
Biasanya demam tinggi, timbul mendadak disertai menggigil dan muka kemerahan. Demam penyakit ini ditandai dengan demam tinggi mencapai 39-40 derajat C.
2. Sakit persendian
Nyeri sendi merupakan keluhan yang sering muncul sebelum timbul demam dan dapatbermanifestasi berat, sehingga kadang penderita ³merasa lumpuh´ sebelum berobat. Sendi yangsering sering dikeluhkan: sendi lutut, pergelangan, jari kaki dan tangan serta tulang belakang

3. Nyeri otot
Nyeri bisa pada seluruh otot atau pada otot bagian kepala dan daerah bahu. Kadang terjadipembengkakan pada otot sekitar mata kaki.
4. Bercak kemerahan (ruam) pada kulit
Bercak kemerahan ini terjadi pada hari pertama demam, tetapi lebih sering pada hari ke 4-5demam. Lokasi biasanya di daerah muka, badan, tangan, dan kaki, terutama badan dan lengan.Kadang ditemukan perdarahan pada gusi
5. Sakit kepala
Sakit kepala merupakan keluhan yang sering ditemui, conjungtival injection dan sedikit fotophobia.
6. Kejang dan penurunan kesadaran
Kejang biasanya pada anak karena panas yang terlalu tinggi, jadi bukan secara langsung oleh penyakitnya.
7. Pembesaran kelenjar getah bening
Gejala lain yang kadang dijumpai adalah pembesaran kelenjar getah bening di bagian leher dan kolaps pembuluh darah kapiler.

Berbeda halnya dengan gejala yang timbul pada anak-anak. Nyeri sendi tidak terlalu nyata dan berlangsung singkat. Ruam juga lebih jarang terjadi tetapi pada bayi dan anak kecil dapat muncul:
1. Kemerahan pada wajah dan munculnya ruam kemerahan dalam bentuk papel-papel(maculopapular) atau erupsi seperti biduran (urtikaria).
2. Rasa linu di persendian tangan dan kaki serta pergelangan lutut.
3. Demam tinggi disertai muntah-muntah, menggigil, sakit kepala, sakit perut, serta bintik merah pada kulit seperti penderita demam berdarah.
4. Mimisan bisa terjadi pada pasien anak-anak.
Pada umumnya pada anak hanya berlangsung selama 3 hari.Bedanya dengan demam berdarah dengue, pada Chikungunya tidak ada perdarahan hebat,renjatan (shock) maupun kematian. Pada virus DBD akan ada produksi racun yang menyerangpembuluh darah dan menyebabkan kematian. Sedangkan pada virus penyebab chikungunya akan memproduksi virus yang menyerang tulang.





F. Diagnosa penyakit Chikungunya

Diagnosis ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan laboratorium, yaitu adanya antibodi lgM dan igG dalam darah. Untuk memperoleh diagnosis akurat perlu beberapa uji serologik antara lain uji hambatanaglutinasi (HI), serum netralisasi, dan IgM capture ELISA. Tetapi pemeriksaan serologis inihanya bermanfaant digunakan untuk kepentingan epidemiologis dan penelitian, tidak bermanfaatuntuk kepentingan praktis klinis sehari-hari.
Demam Chikungunya dikenal sebagai flu tulang (break-bone fever) dengan gejala mirip dengandemam dengue, tetapi lebih ringan dan jarang menimbulkan demam berdarah. Artralgia,pembuluh darah konjungtiva tampak nyata, dengan demam mendadak yang hanya berlangsung2-4 hari. Pemeriksaan serum penderita untuk uji netralisasi menunjukkan adanya antiboditerhadap virus Chikungunya.

G. Cara Pengobatan Chikungunya

Tidak ada vaksin maupun obat khusus untuk Chikungunya. Pengobatan terhadap penderitaditujukan terhadap keluhan dan gejala yang timbul.
Perjalanan penyakit ini umumnya cukupbaik, karena bersifat ³self limited disease´, yaitu akan sembuh sendiri dalam waktu tertentu.Tetapi apabila kecurigaan penyakit adalah termasuk campak atau demam berdarah dengue, makaperlu kesiapsiagaan tatalaksana yang berbeda, penderita perlu segera dirujuk apabila terdapattanda-tanda bahaya.
Bagi penderita sangat dianjurkan makan makanan yang bergizi, cukup karbohidrat dan terutamaprotein dapat meningkatkan daya tahan tubuh, serta minum air putih sebanyak mungkin untuk menghilangkan gejala demam. Perbanyak mengkonsumsi buah-buahan segar (sebaiknya minumjus buah segar). Vitamin peningkat daya tahan tubuh juga bermanfaat untuk untuk menghadapipenyakit ini, karena daya tahan tubuh yang bagus dan istirahat cukup bisa membuat rasa ngilupada persendian cepat hilang
Belum ditemukan imunisasi yang berguna sebagai tindakan preventif. Namun pada penderitayang telah terinfeksi timbul imunitas / kekebalan terhadap penyakit ini dalam jangka panjang. Pengobatan yang diberikan umumnya untuk menghilangkan atau meringankan gejala klinis yangada saja (symptomatic therapy), seperti pemberian obat panas, obat mual/muntah, maupunanalgetik untuk menghilangkan nyeri sendi.Contoh:Penurunan panas atau penghilang nyeri adalah obat non steroid anti inflamasi (NSAI), pilih salah satu contoh dibawah ini:
1. Parasetamol, antalgin
2. Natrium diklofenat
3. Piroxicam atau ibuprofen.

H. Cara Pencegahan penyakit Chikungunya

Satu-satunya cara mencegah penyakit ini adalah membasmi nyamuk pembawa virusnya,termasuk memusnahkan sarang pembiakan larva untuk menghentikan rantai hidup danpenularannya. Cara sederhana yang sering dilakukan masyarakat misalnya:
1. Menguras bak mandi, paling tidak seminggu sekali. Mengingat nyamuk tersebut berkembangbiak dari telur sampai dewasa dalam kurun waktu 7-10 hari.
2. Menutup tempat penyimpanan air
3. Mengubur sampah
4. Menaburkan larvasida.
5. Memelihara ikan pemakan jentik
6. Pengasapan
7. Pemakaian anti nyamuk
8. Pemasangan kawat kasa di rumah.
Selain itu, nyamuk juga menyenangi tempat yang gelap, lembab, dan pengap. Pintu dan jendelarumah dibuka setiap hari mulai dari pagi hingga sore, agar udara segar dan sinar matahari dapatmasuk, sehingga terjadi pertukaran udara dan pencahayaan yang sehat.
Insektisida yang digunakan untuk membasmi nyamuk ini adalah dari golongan malation,sedangkan themopos untuk mematikan jentik-jentiknya. Malation dipakai dengan carapengasapan, bukan dengan menyemprotkan ke dinding. Hal ini dikarenakan nyamuk Aedesaegypti tidak suka hinggap di dinding, melainkan pada benda-benda yang menggantung.



























BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan


























Daftar Pustaka



Widoyono. 2005. Penyakit Tropis. Jakarta: Erlangga.

http://www.scribd.com/doc/48890548/Askep/diakses tanggal 5 Maret 2011

http://idmgarut.wordpress.com/2009/01/31/chikungunya/diakses tanggal 5 Maret 2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar